Tuesday, 29 September 2015

,

Dia

Dia, yang tidak pernah kamu mengerti. Dia, racun yang membunuhmu perlahan. Dia, yang kamu reka dan kamu cipta.  Sebelah darimu menginginkan agar dia datang, membencimu hingga muak dia mendekati gila, menertawakan segala kebodohannya, kehilafan untuk sampai jatuh hati kepadamu, menyesalkan magis yang hadir naluriah setiap kalian berjumpa. Akan kamu kirimkan lagi tiket bioskop, bon restoran,...
Share:
Read More

Thursday, 3 September 2015

Pertemuan Kembali

Aku bangun diranjangku dengan perasaan bahagia yang luar biasa. Ini tak seperti hari – hari sebelumnya dimana aku bangun dengan malas dan mengeluhkan segala hal. Hari ini berbeda, senyumku mengembang sedari aku terbangun dari tidur. Hariku terasa lebih baik atau bahkan rasanya aku siap untuk menantang matahari sekalipun. Pertemuan kembali dengan gadis bertopi merah tadi malam cukup untuk merubah...
Share:
Read More