Tuesday, 17 February 2015

Sejak Kapan

           

 Untuk kamu yang biasa aku panggil Zombie


"months ago we stayed up till 4 a.m talking, and today I don't even know how to say hey"

        Sebenernya aku sudah mulai berfikir untuk tidak lagi menulis surat, apalagi surat untukmu. Beberapa minggu ini kegiatanku membuatku malas menulis. Bahkan untuk sekedar menulis di twitter atau facebook saja aku sudah malas, apalagi surat untukmu. Tapi hari ini aku tak tau harus bagaimana, peristiwa hari ini cukup untuk membuatku menulis tentang kamu lagi. Hanya dengan cara menulis ini aku bisa berkeluh kesah tentangmu sepuas hati tanpa perlu meminta waktumu yang berharga itu. Hanya dengan menulis aku dapat bercerita ketika kamu tak punya waktu untuk sekedar mendengarkan. Hanya dengan menulis, aku seolah dapat berbicara denganmu tanpa perlu kau tau.

    
        Mbie, mau kah kamu mendengarkan ceritaku hari ini? aku ingin cerita tentang hari ini. Hari ini aku tak sengaja bertemu kamu di kampus. Demi Tuhan, aku sama sekali tidak tau menau kalau kamu akan ke kampus senin ini. Kalo aku tau mungkin aku akan mengurungkan niat atau berangkat ke kampus lebih siang untuk menghindari bertemu kamu. Jujur aku tak tau harus berbuat apa dan bertingkah seperti apa, aku bingung mbie harus bagaimana di depanmu. Akhir-akhir ini aku bingung harus bagaimana menempatkan posisiku. Apa yang terjadi pada kita membuat aku bingung harus menentukan sikap seperti apa jika bertemu denganmu. Akankah kita masih bisa sama? Apapun keadaanya tak akan merubah apapun yang ada dalam diri kita, itukan yang kau katakan padaku malam itu. Aku terus mempercayainya mbie walau isi chat kita akhir-akhir ini tak lagi memiliki makna. Sampai hari ini aku tau bahwa segalanya tak akan lagi sama bahkan setelah aku minta maaf dan melakukan hal yang sama seperti dulu. Kita memang sudah berbeda ya.

            Entah sejak kapan  kita mulai terasa jauh seperti ini. Sejak kapan kita mulai saling mengacuhkan seakan tidak pernah ada niatan untuk memperbaiki semuanya. sejak kapan kita mulai seperti dua orang yang tidak pernah saling mengenal. Sejak kapan pembicaraan kita tidak lagi punya arah seakan ini semua hanya formalitas bahwa kita masih saling menanyakan kabar. Entah sejak kapan semuanya jadi seperti ini. Tanpa sadar kita sudah menciptakan jarak yang semakin jauh. Bahkan masing-masing dari kita sudah kembali menjadi orang lain.

            Sekarang semuanya tak lagi tentang kita. Kini semuanya telah menjadi aku dan kamu yang telah memilih persimpangan yang berbeda. Semoga setiap persimpangan hanya jalan memutar untuk kembali pulang.




Dari aku yang biasa kamu panggil Mutant
Share:

1 comment:

  1. zombie dan mutant semoga jodoh ya. unik amat sih ahahaha

    ReplyDelete