Bagaimana pagimu tuan?
Pagiku kali ini cukup menarik sebagai pembuka februari. Menikmati perjalanan panjang dengan sapaan mentari pagi. Berjalan beriringan untuk sebuah tujuan yang sama dengan orang-orang pilihan yang dinamakan teman.
Kudengar pagimu hari ini ditemani secangkir kopi dengan iringan lagu cinta yang mendayu-dayu. Mungkin cukup meneduhkan bagimu yang kalut setelah pagi kita memilih jalan yang berbeda.
Aku masih sering membayangkan duduk diboncenganmu, bercanda sembari menikmati aroma tubuhmu dipagi hari. Mengelilingi tempat-tempat yang belum pernah kita kunjungi. Mengumpulkan kenangan dan menyimpannya dalam kotak memori yang akan kita buka suatu saat nanti.
Pagimu tetap tak sehangat angin subuh yang memeluk erat saat kita terbelenggu ego yang kian keras kepala. Dan angin pagi pula lah yang menyelematkan kita dari amarah mentari, saat ia cemburu kepadamu karena kau lebih sanggup meluluhkan apa yang ia sebut hati.
Namun seindah, semenarik dan semeneduhkan apapun pagimu dan pagiku. Semua itu tak akan sebanding dengan pagi kita.