Monday, 1 February 2016

Pagimu Februari

Bagaimana pagimu tuan?

Pagiku kali ini cukup menarik sebagai pembuka februari. Menikmati perjalanan panjang dengan sapaan mentari pagi. Berjalan beriringan untuk sebuah tujuan yang sama dengan orang-orang pilihan yang dinamakan teman.

Kudengar pagimu hari ini ditemani secangkir kopi dengan iringan lagu cinta yang mendayu-dayu. Mungkin cukup meneduhkan bagimu yang kalut setelah pagi kita memilih jalan yang berbeda.

Aku masih sering membayangkan duduk diboncenganmu, bercanda sembari menikmati aroma tubuhmu dipagi hari. Mengelilingi tempat-tempat yang belum pernah kita kunjungi. Mengumpulkan kenangan dan menyimpannya dalam kotak memori yang akan kita buka suatu saat nanti.

Pagimu tetap tak sehangat angin subuh yang memeluk erat saat kita terbelenggu ego yang kian keras kepala. Dan angin pagi pula lah yang menyelematkan kita dari amarah mentari, saat ia cemburu kepadamu karena kau lebih sanggup meluluhkan apa yang ia sebut hati.

Namun seindah, semenarik dan semeneduhkan apapun pagimu dan pagiku. Semua itu tak akan sebanding dengan pagi kita.

Share:
Read More

Sunday, 31 January 2016

,

Bangau Kertas


Untuk bangau kertas

Aku tuliskan surat pertamaku ini padamu untuk kemudian akan kau ceritakan pada seseorang yang tak berani lagi kusebut namanya.

Ada kisah yang kurahasiakan dalam setiap lipatanmu dan berharap kamu terbang suatu saat nanti. Membiarkanmu terbang bebas tanpa pernah tau seberat apa beban yang kau bawa dalam setiap kepak sayapmu.

Kenyataannya, maafkan aku yang dua tahun ini tak pernah membiarkanmu terbang dan malah mengurungmu dalam sudut ingatan yang menyakitkan. Merantai kakimu dengan kenangan masa lalu yang tak lagi sejalan dengan kenyataan.

Namun berbahagialah, hari ini aku siap melepasmu untuk sebuah rumah baru yang akan kau tinggali hingga kau tua nanti. Dan suatu saat nanti aku akan tersenyum seceria ini saat takdir mempertemukan kita lagi, aku janji.

Selamat tinggal.



Bangau kertas warna merah yang kuberikan untukmu, masihkah kau simpan? Tak apa jika sudah kau buang. Karena tak ada artinya menyimpan suatu kenang yang menyakitkan apalagi hanya sebuah bangau kertas yang tak mampu terbang.

Share:
Read More