kusimpan senduku pada langit
dalam mendung yang menggantung
biar tertahan gumpalan abu-abu
hingga jatuh bersama rintik air.
kutitipkan tangisku pada gerimis
menyembunyikan namamu diantara tetes-tetes magis
merapal namamu hingga jatuh
melebur, hanyut bersama rinai hujan
tak berujung, tak bertujuan
biar dia bawa pergi
aku tak ingin menyimpannya lagi.
14 Oktober 2015 | 16.38
Ditulis saat berteduh di warung nasi goreng. Ditulis untuk gak tau siapa, sebagai pengingat untuk tak lagi menyimpan kesedihan. Pengingat untuk tak lagi bersedih karena ekspektasi, karena ekspektasi tak akan membawamu kemanapun selain jatuh dan harus melupakan kembali.
p.s. ini bukan postingan baper.
Thursday, 15 October 2015
The Ranting Girl
A speckle dust in this gigantic space. A weirdo who loves poetry and fiction. Clumsy lever overload. Trapped between dream and reality.
Popular Posts
-
My youth, all of our flaming oaths and the belief I've held on to have all roared away in a sudden when you left. At that momen...
-
kepada mas yang dengan sabarnya membantu kami Hai, mas Galang? Apa kabarnya? Sudah satu bulan lebih ya tidak bertemu, lantaran ini mas...
-
“tant kamu percaya ufo?” “percaya kok, aku juga percaya adanya alien” “tuh kan mas juga percaya, banyak orang yang gak percaya pada...
-
Untuk kamu yang biasa aku panggil Zombie "months ago we stayed up till 4 a.m talking, and today I don't even k...
-
Untuk yang tak lagi dapat kupeluk Jember adalah sebaik-baiknya perantauan. Tempat mimpimu disemat untuk kemudian beradu dengan p...
-
kau layaknya barisan angka tersusun rumit atas pangkat dan integral yang tak pernah bisa aku selesaikan. kau ibarat aljabar yang tak pe...
-
Every encounter is a kind of destiny. In our world, there are all kinds of encounters and destinies everyday. Some of them were just a...
-
The hardest thing of ‘Good bye’ is when we know we will never say ‘Hello’ again. Setiap pertemuan pasti akan berakhir dengan perpi...
-
Teruntuk mas tukang modus terhandal Malam itu hujan saat pertama kali aku mengenalmu. Tak ada yang istimewa. Bahkan kita tak dipertemu...
-
#1 I once thought life was like a glass of water that it could be stained with ink at all. Now i realize that life is a piece of dr...
0 comment:
Post a Comment