Hai kamu yang menikmati senja di jalan pulang
yang merasakan jingganya dari balik kaca kereta
Hai kamu yang mungkin saja sudah menikmati senja di tanah kelahiran
yang menunggu terbenamnya sang fajar dengan segala penat yang tersisa
aku sama sekali tak tau nama stasiun tempatmu singgah kemudian berpulang
aku pun tak punya bayangan, pukul berapa kamu akan tiba di kampung halaman
yang aku tau kamu sudah bosan duduk seharian,
dalam kereta tanpa bisa bergerak leluasa
yang aku tau kamu sudah tak sabar untuk pulang,
melepas kerinduan yang tertumpuk dari tanah perantauan.
Hai kamu yang dalam perjalanan pulang,
sampai bertemu 2 bulan yang akan datang.
29 Juni 2015 | 15.21
*ditulis untuk dia yang Senin, 29 juni 2015 sedang dalam perjalanan pulang
Wednesday, 1 July 2015
The Ranting Girl

A speckle dust in this gigantic space. A weirdo who loves poetry and fiction. Clumsy lever overload. Trapped between dream and reality.
Popular Posts
-
Untuk yang tak lagi dapat kupeluk Jember adalah sebaik-baiknya perantauan. Tempat mimpimu disemat untuk kemudian beradu dengan p...
-
Untuk kamu yang biasa aku panggil Zombie "months ago we stayed up till 4 a.m talking, and today I don't even k...
-
kau layaknya barisan angka tersusun rumit atas pangkat dan integral yang tak pernah bisa aku selesaikan. kau ibarat aljabar yang tak pe...
-
kepada mas yang dengan sabarnya membantu kami Hai, mas Galang? Apa kabarnya? Sudah satu bulan lebih ya tidak bertemu, lantaran ini mas...
-
My youth, all of our flaming oaths and the belief I've held on to have all roared away in a sudden when you left. At that momen...
-
4 januari 2017, di puncak tertinggi watu dodol Jember, 9 Februari 2017 Untuk kamu, orang yang selalu membuatku bingung harus ber...
-
#1 I once thought life was like a glass of water that it could be stained with ink at all. Now i realize that life is a piece of dr...
-
“tant kamu percaya ufo?” “percaya kok, aku juga percaya adanya alien” “tuh kan mas juga percaya, banyak orang yang gak percaya pada...
-
Tak sedetikpun Gayuh mampu melupakan Seto yang telah mengkhianatinya. Gayuh sangat mendendam. Ia kini sungguh membenci laki-laki itu. Seto...
-
Aku menghela nafas. Kisah ini semakin berat membebani lidah. Aku sampai di bagian bahwa aku telah jatuh cinta. Namun orang itu hanya mampu...
0 comment:
Post a Comment