Friday 27 January 2017

Yang tak perlu terulang

Day 10: tulislah sebuah hal yang kamu berjanji tidak akan mengulanginya lagi

Kadang hidup ini penuh penyesalan, penuh dengan hal-hal yang menurut kita tak harus terjadi. Tentu banyak hal yang juga aku sesali, tapi bagiku menyesal juga bukan sesuatu yang dapat memperbaiki suatu kondisi.

Ada hal yang tak akan ingin lagi kulakukan seperti menangisimu tengah malam hingga terdengar hingga ke kamar samping. Tapi itu sudah lama sekali 3 tahun yang lalu, jauh tertinggal di belakang. Namun akan membuat pecah tangis saat terkenang. Aku tak ingin melakukannya lagi. Cukup memalukan.

Aku tak ingin lagi memaksakan sesuatu lagi. Dua tahun ini aku belajar bahwa semua ada waktu dan tempatnya sendiri. Semua yang dipaksa tak akan berakhir dengan baik. Tak usah susah payah mengejar, karena jika hal itu memang untukmu dia akan datang dengan cara yang membahagiakan. Karena semua yang diawali dengan baik akan berakhir dengan baik pula.

Liliy

Share:
Read More

Thursday 26 January 2017

Untuk sahabat kami yang telah berpulang

Day 9: tulislah surat untuk seseorang

Untuk Rahmawati

Hai, ma. Apa kabar?
Sudah 20 hari sejak kepergianmu, kami disini sedang berjuang ma. Tenang saja, bukan untuk melupakanmu, tapi kami sedang berjuang untuk saling menguatkan dalam menerima kepergianmu.
Banyak hal yang aku sesalkan ma. Seperti kenapa aku tak menunda kepulanganku sehari untuk berlama-lama denganmu, dengan kalian. Kenapa aku pernah memperlakukanmu dengan tidak baik hanya karena aku sedang tidak enak hati.

Maafkan aku karena sering menggodamu. Terkadang mendiamkanmu, sibuk dengan gadgetku sendiri. Maaf aku terlalu suka membuat kamarmu berantakan. Juga sering loncat-loncat di kasurmu, menggulung sprei yang sudah kamu tata rapi. Maafkan aku pula sering numpang makan dan menghabiskan jajanmu. Maafkan karena belum bisa menjadi teman yang baik.

Ma, aku ingin mengantarmu lagi, membeli kue ulang tahun Agam untuk tahun depan. Menemanimu membeli kadonya sekali lagi. Aku ingin bisa liburan lagi bersama, berkunjung ke tempat-tempat yang belum kita kunjungi. Aku ingin mengerjakan skripsi bersama dan juga merayakan kelulusan bersama-sama.

Tapi ma sebesar apa pun inginku untuk membangun kenangan dengamu lagi, itu adalah hal yang mustahil untuk dijalani. Karena aku tau Tuhan maha baik. Tuhan tau kamu sakit dan Dia tak ingin dirimu menahan sakit lebih lama. Perjuanganmu sudah selesai dan sekarang waktunya kamu berbahagia di sana, di tempat terbaik yang telah disediakan Tuhan.

Kami beruntung ma telah memiliki sahabat sepertimu. Yang selalu sabar dan tersenyum menghadapi kelakuan kami semua. Kami bahagia bisa berbagi kenangan denganmu. Kami sayang kamu ma, tapi nyatanya Tuhan lebih sayang dirimu. Kamu akan selalu ada di hati kami Rahmawati.


Liliy
(uutb)
Share:
Read More

Tuesday 24 January 2017

Surat untuk diriku

Day 7: tulislah tulisan yang membuatmu kuat

Yang sudah menjadi sudah, ya sudah.
Jangan lagi kembali ke situ.
Yang lalu, lalu, biarlah berlalu.
Jangan jadi benalu di kepalamu. -@rahneputri

Kamu tau liy, yang terjadi di masa lalu sudah benar-benar pergi dan tak ada yang bisa diulang. Dia hanya meninggalkan kenangan yang perlu kau pelajari lagi. Semua penyesalanmu tentang segala yang terjadi saat itu tak harusnya kau ungkit, luka itu tak seharusnya kau buka kembali. Kamu tidak boleh hidup dibawah bayang-banyang masa lalu. Kamu tidak boleh hidup dengan rasa benci. Kamu hanya perlu ikhlas dan benar-benar merelakannya pergi.

Tak usah kamu khawatirkan tentang apa yang mereka pikirkan liy. Mereka tak tahu apa yang kamu perjuangkan, tidak tahu apa yang sudah kamu lewati dan beban seperti apa yang kamu tanggung. Mereka hanya pura-pura mengerti dan mengomentari. Hanya kamu seorang yang mengerti seberapa kerasnya kamu berjuang, seberapa banyak kamu bersabar. Anggaplah mereka sebagai pengingat untukmu agar lebih berkerja keras. Sejatinya hidup tak akan jadi bermakna tanpa orang-orang seperti itu.

Tapi ingat liy, kamu harus tetap fokus pada tujuanmu. Semua ada waktunya. Waktu dimana semua yang kau perjuangkan akan nampak hasilnya. Waktu dimana impian-impian itu akan menjadi nyata. Yang kamu butuhkan hanya kemauan untuk terus belajar dan kesabaran yang tiada batas liy. Tuhan akan menunjukan semuanya.

Jangan lupa untuk terus berbahagia, untuk selalu rendah hati. Kurang-kurangilah keluhmu dan perbanyaklah bersyukur liy, karena bisa menikmati kehidupan yang menyenangkan hingga saat ini adalah hal yang patut kamu syukuri.

Liliy

Share:
Read More

Saturday 21 January 2017

Retrouvailles

Day 4: Tanpa menyebutkan namanya, ceritakan bagaimana pertemuan pertamamu dengan dia

26 Desember 2016 00.37
"Kamu di surabaya lin?"

Seperti itulah pesan yang kubaca malam itu, yang dalam sekejap membuatku sadar dari tidurku. Awalnya ku kira hanya mimpi, namun setelah ku lihat lagi layar handphoneku itu benar dia.

Dia bukan orang asing yang tidak ku kenal. Tentu saja aku kenal baik dengannya. Namun itu dulu, dulu sekali hingga aku lupa kapan terakhir bertemu dengannya, saat kelulusan smp mungkin. Hampir 7 tahun lebih aku kehilangan kontak dengannya dan hanya bertemu sekali dalam satu acara, itupun tak saling bicara. Dari dulu jarak kami memang sejauh itu. Bahkan aku tak pernah punya kesempatan untuk dekat dengannya.

Tapi kedatanganku ke Surabaya tak sia-sia, kamu mengirimiku pesan singkat yang membuat aku kelimpungan bagaimana harus membalasnya. Ya kamu bisa membuatku sekaku itu. Pesan itu terus berbalas hingga esok sore ketika percakapan itu mencapai titik ujung. Aku khawatir aku telah melewatkan kesempatanku untuk bertemu denganmu. Percakapan kita berhenti, stagnant tak berbalas. Aku mati gaya.

26 Desember 2016 15.30
"Jadi keluar gak? Kalo gak aku mau tidur"

Satu lagi pesan yang kuterima sore itu, dalam sekejap aku membalas untuk mengiyakan. Dan kemudian tak berbalas lagi. Dia tidur. Mengingat bagaimana karakternya semasa dulu aku sudah tidak yakin dia akan menyempatkan waktunya untukku. Mungkin dia hanya bertanya, mungkin dia memang tidak begitu ingin bertemu, mungkin dia mengiyakan hanya karena aku yang meminta. Kamu masih memberikan janji hari esok. Sungguh aku tak lagi berharap.

27 Desember 2016 13.08
*sent*
"Aku sekarang di royal plaza mungkin lebih dekat kalo mau ketemu"

27 Desember 2016 15.20
"Dimana sekarang, aku baru balik dari kampus. Sorry"

27 Desember 2016 15.21
*sent*
"Sudah pulang ke rumah tante. Yups it's okay"

27 Desember 2016 15.24
"Nanti malam ayo ketemu, aku gak tau rumah tantemu dimana. Aku tunggu di PH jemursari. Kita ketemu disana. Sekarang hujan kita gak bisa keluar. Jam 7 malam aku tunggu."

Aku melonjak kegirangan, sepertinya kali ini Tuhan memberikan kesempatan padaku untuk bertemu lagi denganmu, untuk lebih mengenalmu lagi. Aku bersyukur sekali saat itu.

Malamnya sekitar pukul 19.20 kau tak juga tampak, aku khawatir kamu telah lelah menunggu dan memilih pulang. Tapi aku terlalu berlebihan, ternyata kamu salah tempat karena di daerah itu ada resto dengan nama yang sama. Aku menunggumu khawatir.

Setelah 7 tahun tak pernah bertemu lagi, akan kah kita sekaku itu? Mengingat dulu kitapun tak begitu dekat dan dirimu yang tak banyak bicara. Tak beberapa lama kamu pun muncul. Kamu tau bagaimana aku hampir sulit bernafas, berusah meyakinkan diriku sendiri jika saat itu aku bisa bertemu denganmu lagi setelah sekian lama. Senyumku terkembang dengan bahagia.

Malam itu semua yang aku khawatirkan sirna seketika, kamu masih tetap sama seperti yang kukenal semasa dulu. Tak terasa 2 jam kita berbicara banyak hal, tentang masa lalu, sekarang hingga membagi mimpi-mimpi di masa depan.

Saat itu pula aku sadar bahwa tak ada yang berubah dari dulu hingga sekarang, bahkan dengan rentang waktu 7 tahun tanpa pernah sekalipun aku memikirkan akan sedekat ini. Perasaan ini tetap sama. Aku terus melapalkannya di sepanjang jalan, ditemani oleh arahan dari google maps karena kamu tak hafal jalan. Aku melapalkannya.

'Aku merindukanmu'

Tak mengapa jika kamu tak mendengarnya, aku tak berniat untuk mengucapkannya secara lantang. Aku cukup pecundang, menjadi teman lama yang bahagia karena bisa bertemu kembali denganmu. Pertemuan pertama kita sebagai seseorang yang berbeda dari masa lalu, dengan jarak yang sangat dekat.

Perasaan ini biar saja aku simpan sendiri, lagi. Aku bersyukur kepada Tuhan dengan segala ketidak kemungkinan ini Dia telah memberiku kesempatan untuk bertemu dengamu lagi. Aku selalu berdoa untuk bertemu dengamu lagi dan lagi.

Liliy

Share:
Read More